welcome

welcome to my world...(^_^)

Kamis, 24 Juni 2010

Bukti Keberadaan Air di Permukaan Bulan

Data baru dari wahana Deep Impact dan Moon Mineralogy Mapper (M3), instrumen yang dibawa oleh wahana milik India yang baru saja menghakhiri misinya di Bulan, Chandrayaan-1, untuk pertama kalinya menyajikan bukti yang jelas bahwa air ternyata eksis di permukaan Bulan.

“Observasi oleh wahana Deep Impat terhadap permukaan bulan tidak hanya tegas-tegas mengkonfirmasi keberadaan OH/H2O di permukaan bulan, melainkan juga mengungkap bahwa keseluruhan permukaan bulan terbasahi setidaknya pada sebagian sisi permukaan bulan yang mengalami siang hari,” demikian tulis Jessica Sunshine, astronom dari University of Maryland yang juga penulis utama dari paper mengenai data dari wahana Deep Impact yang diterbitkan pada jurnal Science pada 24 September lalu.

Sejumlah kecil air menghasilkan kegembiraan besar. “Menemukan air di bulan di siang hari adalah kejutan besar, bahkan apabila hanya sedikit air dan hanya dalam bentuk molekul yang menempel di tanah,” jelas Sunshine. Pandangan ilmiah selama ini menyatakan bahwa kemungkinan tidak ada air di permukaan Bulan, dan sekalipun ada, hanya dapat ditemui di kawah yang berbayang dan dingin secara permanen di kutub bulan.

“Dalam data dari Deep Impact, kita pada dasarnya menyaksikan molekul air membentuk dan kemudian menghilang tepat di depan mata kita,” kata Sunshine, yang mengatakan reaksi pertamanya terhadap data M3 adalah skeptis.

“Kami tidak yakin bagaimana hal ini terjadi,” katanya, “tapi temuan kami menunjukkan sebuah siklus yang didorong oleh matahari dimana lapisan air yang hanya setebal beberapa molekul membentuk, menghilang dan kembali membentuk setiap hari di permukaan bulan. Kami berpendapat bahwa ion hidrogen dari matahari yang dibawa oleh angin matahari ke Bulan telah berinteraksi dengan mineral yang kaya oksigen dalam tanah bulan untuk menghasilkan molekul air [H2O] dan hidroksil [OH] yang ditunjukkan secara meyakinkan melalui analisa spektral. Dalam sebuah siklus yang terjadi seluruhnya di siang hari, air ini terbentuk di pagi hari, secara substansial hilang pada tengah hari, dan kembali terbentuk saat permukaan bulan mendingin menjelang malam hari.

“Jika hal ini benar, maka hidrasi melalui angin surya diperkirakan akan terjadi di seluruh Tata Surya bagian dalam pada semua objek hampa udara dengan mineral yang mengikat oksigen pada permukaannya,” kata Sunshine.

“Dalam konteks sains Bulan, ini adalah penemuan besar,” tegas Paul G. Lucey, seorang ilmuwan planet dari University of Hawaii dalam sebuah artikel yang dimuat di harian Los Angeles Times.

“Tidak ada bukti yang dapat diterima bahwa terdapat air di permukaan bulan, [tapi] kini telah ditunjukkan bahwa hal itu dengan mudah dapat dideteksi melalui metode yang sangat sensitif. Sebagai ilmuwan yang mempelajari bulan, saat saya membaca tentang ini, saya merasa sangat senang,” jelas Lucey, yang tidak terlibat dalam riset tersebut.

Walaupun instrumen M3 dan tim sainsnya telah membuat penemua awal mengenai keberadaan air di sejumlah area di permukaan Bulan, Sunshine dan para co-author dari paper Deep Impact menyatakan bahwa bukti konklusif dari penemuan air, pemahaman bahwa itu adalah fenomena yang terjadi di seluruh permukaan, dan pengetahuan bahwa itu adalah proses yang bergantung pada suhu hanya dimungkinkan berkat data yang dikumpulkan oleh wahana Deep Impat dalam misi lanjutannya saat ini (dengan nama Extrasolar Planet Observation and Deep Impact Extended Investigation, EPOXI).

Deep Impact tidak didesain untuk mempelajari Bulan, namun untuk misi yang terkenal pada 2005, dimana wahana ini berhasil melubangi permukaan komet Tempel 1 untuk mencari tahu apa yang ada didalamnya. Data mengenai air di permukaan bulan diambil sebagai bagian dari kesempatan melakukan kalibrasi pada perlintasan dengan Bumi dan Bulan yang terjadi pada Juni 2009 dan Desember 2007 guna mendapatkan dorongan gravitasi untuk mencapai komet kedua dalam misinya, Hartley 2, yang akan dicapainya pada November 2010 mendatang.

“Tanpa rentang spektral dari instrumen Deep Impact, penemuan air di permukaan oleh M3 tidak akan sampai sedemikian definitif, dan karena wahana Deep Impact melakukan observasi pada waktu-waktu yang berbeda dari siang hari di Bulan, efek dari temperatur menjadi lebih jelas terlihat,” jelas Sunshine.

Astronom dari University of Maryland, Michael A’Hearn, pimpinan tim sains Deep Impact dan EPOXI, dan salah satu dari empat co-author Sunshine menyatakan, “Saya pikir, adalah sangat hebat bahwa wahana Deep Impact, yang pernah menjadi yang pertama mendeteksi es pada inti sebuah komet, kini mendemonstrasikan eksistensi keberadaan air di Bulan.”

“Wahana dan instrumen yang hebat ini terus membuat penemuan yang penting dan tak terduga, lama setelah misi utamanya selesai,” lanjutnya. (newsdesk.umd.edu)


(http://ias.dhani.org/2009/10/03/bukti-keberadaan-air-di-permukaan-bulan/)

Bergaul dengan yang Lebih Muda Memperpanjang Usia Hidup

Interaksi dengan anak muda membantu kebugaran tubuh dan kesegaran pikiran (Sumber:iStockphoto)


Jika anda ingin panjang umur anda disarankan untuk menghabiskan waktu lebih lama dengan generasi yang lebih muda, menurut penelitian tentang binatang yang dirilis minggu ini. (apa hubungannya yah??).

Penelitian tentang binatang ini dipublikasikan oleh Proceedings of the National Academy of Sciences ternyata juga memberi informasi untuk perawatan penyakit yang berkaitan dengan usia manusia.

Peneliti dari University of Iowa, mempelajari perilaku lalat buah mutan berumur pendek yang ditempatkan bersama lalat muda yang bukan mutasi. 


 


 

 

 

 

 

Mereka juga memasangkan lalat buah mutasi tua dengan lalat buah mutasi yang lebih muda pada tempat lain. Mereka menemukan bahwa lalat yang ditempatkan bersama lalat muda bukan mutasi hidup dua kali lebih panjang daripada yang ditempatkan dengan mutan lain.

Uji selanjutnya juga menunjukkan bahwa mutan yang ditempatkan bersama lalat buah muda non mutan mempunyai respon fisik yang meningkat dan daya adaptasi yangg lebih baik daripada lalat buah mutan yang tetap bersama mutan.

Merasa Muda

Menurut penulis utama paper, Professor Chun-Fang Wu, hasil ini menunjukkan bahwa interaksi sosial dengan anggota spesies yang lebih muda memberi keuntungan psikologi pada lalat buah mutan. Namun dari percobaan ini mekanisme yang menyebabkan fenomena ini belumlah jelas. Wu berspekulasi bahwa interaksi sosial dengan generasi muda membantu lalat buah mengkompensasi kerusakan genetis yang membuat serangga rawan terhadap penuaan karena stres.

Hal ini mungkin berimplikasi pada kesehatan manusia, karena mutasi enzimatik kode genetis serangga mencerminkan kekurangan yang terjadi pada penyakit Parkinson, Huntington dan Alzheimer. 

"Penelitian ini menunjukkan bahwa waktu hidup lalat buah fleksibel dan dapat dikondisikan dengan interaksi sosial. Hal menguatkan dugaan bahwa manusia yang menderita penyakit neurologik yang menyangkut usia mungkin diuntungkan dengan lingkungan sosial yang sesuai," tulis penulis. 


Sumber: http://www.abc.net.au

(http://www.fisikaasyik.com/home02/content/view/103/39/)

Buih Capucino Seperti Sebuah Superkonduktor??

Fisikawan menemukan bahwa penyusunan domain magnetik seperti buih mempunyai pola yang sama seperti buih sabun atau buih susu pada capucino (Sumber:iStockphoto)


Untuk melihat perkembangan terakhir superkonduktor tipe l, lihatlah buih pada secangkir cappucino. Tim fisikawan dari laboratorium Ames Departeman Energi U.S. dan para pelajar menemukan bahwa penyusunan domain magnetik seperti buih mempunyai pola yang sama seperti buih sabun atau buih susu pada kopi.

Kemiripan antara pola bentuk poligonal busa konvesional dengan “suprafroths” adalah polanya dibentuk oleh medan magnet di sebuah superkonduktor. Hal ini membuat suprafroth sebagai sebuah model untuk sistem studi buih.

 

 

 

 

“Ada beberapa hukum statistik yang mengatur kelakuan buih dan supraforth memenuhinya", tutur Ruslan Prozorov fisikawan dan investigator utama laboratorium Ames. "Kita dapat mengaplikasikan apa yang kita tahu dari suprafroth pada buih lainnya dan sistem buih kompleks”.

 Prozorov menemukan pola supraforth tahun lalu, ia melihat desain seperti busa yang tak terduga ketika ia menaruh medan magnet pada sampel sistem magneto-optik. Karena superforth telah digunakan pada istilah produk lain maka Prozorov menyebutnya suprafroth pada tahun 1930, superkonduktor disebut suprakonduktor.

Untuk membantu mengenali suprafroth, Prozorov dibantu fisikawan senior laboratorium Ames, Paul Canfield, asisten lab musim panas Andrew Fidler dan mahasiswa S2 Jacob Hoberg. Canfield yang ahli dalam pembentukan pola alami, mengusulkan pembandingan pola suprafroth dengan buih biasa.

“Tahun lalu kami berdiri didekat poster pola kesetimbangan timbal milik Ruslan dan saya mendiskusikan salah satu gambarnya ketika istirahat”, kata Canfield. “Saya mengenali bahwa pola yang dia perlihatkan untuk sampel timbal persis sama dengan gambar klasik buih. Awalnya Ruslan skeptis tetapi beberapa minggu setelahnya kami menyadari betapa banyaknya kemiripan antara suprafroth dan buih biasa" lanjut canfield

Analisa lanjut menunjukkan bahwa suprafroth berlaku seperti buih lain meski ada perbedaan besar pada mikroskopis; dinding sel buih biasa terdiri dari bahan seperti deterjen air atau plastik sementara dinding suprafroth terdiri dari timbal superkonduktor.

Satu kemiripan suprafroth dan buih biasa adalah proses koarsen, yaitu ketika sel buih tumbuh atau menciut sebelum hilang. Pada kehidupan sehari-hari, proses ini dapat dilihat pada tempat cuci piring yang penuh buih sabun yang pecah dan hilang. Proses ini sama pada suprafroth ketika medan magnet meningkat, menunjukkan bahwa suprafroth memenuhi hukum John von Neumann, konsep yang disetujui secara fisis yg menspesifikasi nilai pertumbuhan atau penciutan sel buih.

Berlakunya hukum von Neumann pada suprafroth menunjukkan bahwa fase buih adalah sifat intrinsik superkonduktor," sebut Prozorov. "Suprafroth seperti busa biasa, mematuhi konsep pengisian daerah hingga jika ingin menutup bidang poligon dengan tiga tiang, maka poligon yang paling mungkin adalah heksagon,” lanjutnya.

Fisikawan mempercayai hubungan dua aturan statistik buih. Pengertian umum menunjukkan bahwa heksagon yang bersisi enamlah yang menentukan apakah sel buih tumbuh atau menciut selama koarsen. Tetapi analisa tim laboratorium Ames telah memisahkan dua konsep ini pada suprafroth.

“Pada suprafroth, kami menemukan bahwa hubungan dua ide itu adalah kebetulan, tidak ada korespondensi ketat antara tipe dinding sel paling stabil dan jumlah umum sisi buih,” sebut Prozorov.

Pada suprafroth sel setiap sisi tumbuh sebanding dengan medan magnet, penemuan ini memberi kontribusi penting untuk studi umum buih. Tapi kontribusi terbesar suprafroth pada fisis umum buih adalah sebagai sistem model untuk semua studi buih. Suprafroth menawarkan pembalikan, keuntungan khusus dibanding buih biasa. 

“Pada buih sehari-hari seperti sabun, yang mewakili perubahan adalah waktu,” sebut Prozorov. “Kita harus menunggu busa mengering dan itu butuh waktu serta tak dapat dibalikkan. Karena waktu tak bisa dibalik”. “Ketika buih pecah maka sifat kimia dan fisisnya berubah sehingga tak layak untuk percobaan”, lanjut Prozorov. “Pada situasi ideal kita hanya ingin mempelajari sifat pola buih dan kompleksitasnya. Kita ingin dapat merubah parameter dan struktur buih dengan mudah”.

Keadaan ideal eksperimen buih dapat dicapai pada suprafroth karena hal yang menyebabkan sel fase superkonduktor adalah medan magnet dan suhu, parameter yang dapat dibalik. “Keduanya dapat diatur di lab, kata Prozorov. “Mereka dapat dinaikturunkan sehingga kita dapat mempelajari sifat statistik murni buih tanpa masalah dengan tidak bisa dibaliknya waktu atau perubahan sifat kimia”. Pembandingan prozorov tentang suprafroth juga memberi kontribusi penting pada studi superkonduktor.

“Analisa statistik menunjukkan bahwa suprafroth berlaku seperti buih biasa, hal yang baru untuk superkonduktifitas”, sebut Prozorov. “Baru tahun lalu pola ini ditemukan dan sekarang terbukti bahwa keadaan buih adalah sifat intrinsik timbal superkonduktor. Ini adalah terobosan besar bagi fisika buih umum dan pertumbuhan fisika superkonduktor”.

“Pada fisika, jika dapat menemukan sistem model yang memiliki pola mirip, seperti suprafroth, dan mempelajarinya maka akan didapat info tambahan tentang perilaku sistem sangat komplek seperti galaksi, geofisis dan biofisis”, sebut Prozorov. “Jadi intinya adalah mempelajari fisis dari buih sabun atau suprafroth dapat membantu memahami pertanyaan sulit dan komplek tentang kehidupan sekitar kita”.

Canfield mengatakan bahwa proyek suprafroth adalah studi kasus untuk bagaimana kolaborasi laboratorium penelitian harus dilakukan. “Kolaborasi yang berbuah ini sering terjadi di laboratorium Ames sebagai bagian kolaborasi dan interaksi ekstensif, Ruslan dan saya selalu mendiskusikan ide bahan dan hasil setiap saat”.

Sumber: ScienceDaily (Jun. 11, 2008)

  www.sciencedaily.com


(http://www.fisikaasyik.com/home02/content/view/104/39/)

Teknik Terbang Burung Walet

Pernahkah anda melihat tornado atau pusaran angin puting-beliung? Semua benda yang berada di sekeliling tornado akan dibawa terbang masuk ke dalam pusarannya, seperti dihisap ke arah sumbu tornado. Mengapa begitu? Karena tekanan udara di dalam tornado lebih kecil dari tekanan udara di sekitarnya. Perbedaan tekanan udara yang ditimbulkan cukup besar untuk menarik benda-benda seperti drum minyak, atap rumah, dan bahkan seekor kerbau ke dalam pusaran tornado. Lalu, apa hubungannya dengan burung walet? Apakah burung walet mampu terbang menembus pusaran tornado? Begini ceritanya.

Ada jenis pesawat jet tempur yang dilengkapi dengan sepasang sayap yang dapat dilipat ke belakang dan dikembangkan lagi. Jenis sayap seperti ini disebut swept-wing, dan sayap jenis inilah yang memberikan kemampuan terbang cepat dan membelok tajam bagi pesawat jet tempur – seperti kemampuan seekor burung walet. Lucunya, para insinyur penerbangan sudah memanfaatkan keunikan burung ini, jauh sebelum para ilmuan memahami dan menjelaskannya. Bukan saja peswat jet tempur Amerika, F-14 Tomcat yang menggunakan teknik burung walet ini, tetapi pesawat jet penumpang jenis Concorde juga. 

Kedua jenis pesawat terbang di atas membutuhkan kecepatan tinggi ketika terbang, tetapi juga kemampuan untuk memperlambat kecepatannya ketika hendak mendarat, tanpa kehilangan ketinggian, atau lebih baik dikatakan tanpa kehilangan kemampuan untuk mempertahankan ketinggian yang tepat, sebab mengurangi kecepatan berarti mengurangi daya dorong ke atas dari udara. Pernahkah anda memperhatikan seekor burung ketika hendak mendarat atau hinggap di cabang pohon? Itu juga adalah salah satu dari rahasia burung walet yang akan diungkap di sini. 

Sejak tahun 1996, para ilmuan sudah tahu bahwa serangga menggunakan gejala tornado yang disebut vortex, yaitu aliran udara yang berputar, untuk terbang. Tetapi, menghubungkan bentuk khas sayap burung dengan vortex-nya serangga adalah sesuatu hal yang hampir mustahil untuk diperagakan dan diamati. 

Sekitar tahun 2004, para ilmuan membuat model sayap burung walet dan menempatkannya di dalam lorong air yang berfungsi seperti lorong udara (air-tunnel). Air sengaja diberi warna agar aliran air yang timbul bisa lebih mudah diamati. Ternyata, model sayap walet dengan bentuk khusus ini menimbulkan semacam aliran vortex di bagian atas model sayap tersebur. Seperti pada tornado, tekanan rendah di dalam vortex seperti menghisap sayap burung walet ke atas. 

Vortex yang terlihat di dalam percobaan water-tunnel tersebut menghasilkan dua hal, masing-masing daya angkat yang besar dan hambatan yang besar untuk semua kecepatan. Ketika terbang cepat, baik burung maupun pesawat jet dengan swept-wings akan melipat sayapnya ke belakang. Ketika akan tinggal landas atau mendarat, sayap dibentangkan kembali untuk mendapatkan daya angkat udara yang lebih besar. 

Sama halnya, baik F-14 Tomcat maupun burung walet mampu membelok tajam ke atas dengan mengatur sayapnya untuk menghasilkan tornado yang menariknya ke atas. Kemampuan maneuver semacam inilah yang memampukan burung walet untuk menyambar serangga di udara. Ketika burung walet hendak mendarat, hambatan udara yang dihasilkan memperlambat terbangnya, tetapi daya angkat udara yang dihasilkan menahannya untuk tidak jatuh ke tanah karena kecepatan yang rendah, tetapi bisa mencapai dahan pohon yang ditujunya. Hal ini juga memberikan penjelasan, bagaimana kira-kira burung yang lain mendarat. 

Lebih dari sayap serangga atau sayap pesawat jet tempur, sayap burung terdiri dari dua bagian. Bagian yang dekat ke badannya adalah arm-wing yang berfungsi untuk menghasilkan tekanan udara ke atas secara konvensional seperti layaknya sayap pesawat terbang. Bagian sebelah luar disebut hand-wing, yang memiliki sisi depan yang tajam, sehingga mampu menghasilkan tornado dalam posisi sedikit miring. Sementara sayap serangga harus membentuk kemiringan sebesar 25o untuk menghasilkan vortex, sayap burung walet hanya membutuhkan kemiringan 5 – 10o saja. 

Selain burung albatross dan burung laut raksasa (giant petrel), semua burung memiliki konstruksi sayap yang kurang-lebih-sama. Oleh sebab itu, teknik terbang burung walet ini dapat diterapkan ke burung-burung tersebut juga. 

Penjelasan di atas ini pasti akan mengubah pengertian banyak orang dalam hal bagaimana burung terbang. Tetapi haruslah diingat bahwa alam selalu berada di depan para insinyur/teknisi dan ilmuan. Di dalam hal penggunaan teknik tornado atau vortex di dalam tebang akrobatik burung walet, para ilmuan hanya baru mengupas bagian permukaan dari keseluruhan rahasia alam burung-burung. Ada banyak hal yang masih harus diungkap dan salah satunya adalah, bagaimana burung walet mengatur sayapnya untuk meningkatkan kemampuan terbangnya. Dengan terungkapnya ‘kontrol terbang burung walet’, mungkin saja terjadi bahwa di masa depan nanti, para insinyur akan dapat menciptakan semacam alat terbang dengan kecepatan, kelincahan, efisiensi dan jarak lepas-landas dan mendarat yang pendek seperti yang dimiliki serangga dan burung. Siapa tahu?


(http://www.fisikaasyik.com/home02/content/view/228/39/)

on the night like this_mocca

On the night like this
There's so many things I want to tell you
On the night like this
There's so many things I want to show you

Cause when you're around
I feel safe and warm
When you're around
I can fall in love every day

In the case like this
There are a thousand good reasons
I want you to stay...

monkey majik_aishiteru

Doushite itsu kara
Nagai yume demo mite iru youna
Owari no hajimari na no

Kurakute fukakute
Kanashimi ni michita
Sekai no hate ni mayoi konda no
Shiawase sugita no
Anata no hoshita kioku subete ga
Watashi kore kara hotsureta kokoro
Ai de tsumuide
Itsumade


Oh aishiteru no
Kotoba no imi wo oshiete kureta
Anata sono mama hitomi no oku ni egao nokoshite
Towa ni shizuka ni

Naze na no ano toki honno wazuka sure chigai
Ano hi ni modorenai no?
Tsurakute kurushikute
Todoku koto no nai kanashimi
Donna ni setsu nai no

Oh aishiteru no
Kotoba no imi wo oshiete kureta
Anata sono mama hitomi no oku ni egao nokoshite
Towa ni yasashiku

'Cause I don't have a clue what to say
Thinkin about the world and how I changed
Mukai au koto de
Maru de toki au you ni
Ooh who am I? it almost got to me
Yagate hitotsu ni naru no

Dakara zutto hashirenai yo
Shinjita hibi wo konna ni tooku ga meguri meguttemo
Yagate itsuka nagai me kara
Aishiteru

Oh I wish that I was strong
Yeah I wish that I was strong
You got it
You got it
Don't lose it
Oh the walls are caving in
I'll try to keep it strong
Cause the world is moving on

_______________________________________________________

(english translation)

When it's a longtime dream
why is it like looking at
the beginning of the end?

Lost at the end of a world
filled with a deep, dark
sadness

All of my faded happiest
memories of you will
from this point on
forever knit up my
unraveled heart with love

You taught me the meaning
of the words "I love you"
Your smiling face will stay
in my eyes quietly, forever

Why were there too few
chance encounters then?
We can't go back to
those days
A harsh and difficult
sadness that I can't reach
no matter how painful

Oh you taught me the meaning
of the words "I love you"
Your smiling face will stay
in my eyes tenderly, forever

Cause I don't have a clue
what to say
thinking about the world
and how I changed
By facing each other, it's
like I figured it out
Oh who am I? It won't stop me
eventually we'll become one

Therefore I definitely 
can't run away
Even though the days I
believed go by so far
Someday, eventually, after
longer experience
I will love you

Oh I wish that I was strong
yah I wish that I was strong
you got it, you got it
don't lose it
If the walls are caving in
I'll try to keep it strong
'cause the world is moving on

Selasa, 01 Juni 2010

Ten Longest Bridges In World


10. Seven Mile Bridge

Seven Mile Bridge

The Seven Mile Bridge, in the Florida Keys, runs over a channel between the Gulf of Mexico and the Florida Strait, connecting Key Vaca (the location of the city of Marathon, Florida) in the Middle Keys to Little Duck Key in the Lower Keys. Among the longest bridges in existence when it was built, it is one of the many bridges on US 1 in the Keys, where the road is called the Overseas Highway.

9. San Mateo-Hayward Bridge

San Mateo Hayward Bridge

The San Mateo-Hayward Bridge (commonly called San Mateo Bridge) is a bridge crossing California’s San Francisco Bay in the United States, linking the San Francisco Peninsula with the East Bay. More specifically, the bridge’s western end is in Foster City, the most recent urban addition to the eastern edge of San Mateo. The eastern end of the bridge is in Hayward. The bridge is owned by the state of California, and is maintained by Caltrans, the state highway agency.

8. Confederation Bridge

confederation bridge

The Confederation Bridge (French: Pont de la Confédération) is a bridge spanning the Abegweit Passage of Northumberland Strait, linking Prince Edward Island with mainland New Brunswick, Canada. It was commonly referred to as the “Fixed Link” by residents of Prince Edward Island prior to its official naming. Construction took place from the fall of 1993 to the spring of 1997, costing $1.3 billion. The 12.9-kilometre (8 mi) long bridge opened on 31 May 1997.

7. Rio-Niteroi Bridge

Rio Niteroi Bridge

The Rio-Niteroi Bridge is a reinforced concrete structure that connects the cities of Rio de Janeiro and Niteroi in Brazil.
Construction began symbolically on August 23, 1968, in the presence of Queen Elizabeth II of the United Kingdom and Prince Philip, Duke of Edinburgh, in their first and thus far only visit to Brazil. Actual work begun in January, 1969, and it opened on March 4, 1974.
Its official name is “President Costa e Silva Bridge”, in honor of the Brazilian president who ordered its construction. “Rio-Niteroi” started as a descriptive nickname that soon became better known than the official name. Today, hardly anyone refers to it by its official name.

6. Penang Bridge

Penang Bridge

The Penang Bridge (Jambatan Pulau Pinang in Malay) E 36 is a dual-carriageway toll bridge that connects Gelugor on the island of Penang and Seberang Prai on the mainland of Malaysia on the Malay Peninsula. The bridge is also linked to the North-South Expressway in Prai and Jelutong Expressway in Penang. It was officially opened to traffic on September 14, 1985. The total length of the bridge is 13.5 km (8.4 miles), making it among the longest bridges in the world, the longest bridge in the country as well as a national landmark. PLUS Expressway Berhad is the concession holder which manages it.

5. Vasco da Gama Bridge

Vasco da Gama Bridge

The Vasco da Gama Bridge (Portuguese: Ponte Vasco da Gama, pron. IPA: ['põt(?) 'va?ku d? 'g?m?]) is a cable-stayed bridge flanked by viaducts and roads that spans the Tagus River near Lisbon, capital of Portugal. It is the longest bridge in Europe (including viaducts), with a total length of 17.2 km (10.7 mi), including 0.829 km (0.5 mi) for the main bridge, 11.5 km (7.1 mi) in viaducts, and 4.8 km (3.0 mi) in dedicated access roads. Its purpose is to alleviate the congestion on Lisbon’s other bridge (25 de Abril Bridge), and to join previously unconnected motorways radiating from Lisbon.

4. Chesapeake Bay Bridge

Chesapeake Bay Bridge

The Chesapeake Bay Bridge (commonly known as the Bay Bridge) is a major dual-span bridge in the U.S. state of Maryland; spanning the Chesapeake Bay, it connects the state’s Eastern and Western Shore regions. At 4.3 miles (7 km) in length, the original span was the world’s longest continuous over-water steel structure when it opened in 1952. The bridge is officially named the William Preston Lane, Jr. Memorial Bridge after William Preston Lane, Jr. who, as governor of Maryland, implemented its construction.

3. King Fahd Causeway

The King Fahd Causeway is multiple dike – bridge combination connecting Khobar, Saudi Arabia, and the island nation of Bahrain.

King Fahd Causeway Bridge

A construction agreement signed on July 8, 1981 led to construction beginning the next year. The cornerstone was laid on November 11, 1982 by King Fahd of Saudi Arabia and Sheikh Isa bin Salman al-Khalifa of Bahrain; construction continued until 1986, when the combination of several bridges and dams were completed. The causeway officially opened for use on November 25, 1986.

2. Donghai Bridge

Donghai Bridge

Donghai Bridge (simplified Chinese: ????; traditional Chinese: ????; pinyin: D?ngh?i Dàqiáo; literally “East Sea Grand Bridge”) is the longest cross-sea bridge in the world and the longest bridge in Asia. It was completed on December 10, 2005. It has a total length of 32.5 kilometres (20.2 miles) and connects Shanghai and the offshore Yangshan deep-water port in China. Most of the bridge is a low-level viaduct. There are also cable-stayed sections to allow for the passage of large ships, largest with span of 420 m.

1. Lake Pontchartrain Causeway

Lake Pontchartrain Causeway Bridge

The Lake Pontchartrain Causeway, or the Causeway, consists of two parallel bridges that are the longest bridges in the world by total length.[2] These parallel bridges cross Lake Pontchartrain in southern Louisiana. The longer of the two bridges is 23.87 miles (38.42 km) long. The bridges are supported by over 9,000 concrete pilings. The two bridges feature bascule spans over the navigation channel 8 miles (13 km) south of the north shore. The southern terminus of the Causeway is in Metairie, Louisiana, a suburb of New Orleans. The northern terminus is at Mandeville, Louisiana.

Bertebaranlah Kau di Muka Bumi






Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang

Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dpt mangsa
Anak panah jika tdk tinggalkn busur tak akan kena sasaran

Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan

_Imam Syafii_
(dikutip dari novel Negeri 5 Menara_Ahmad Fuadi)


________

ibu, ayah,,
aku akan membuka semua misteri yang ada di semesta...
aku ingin melihat semua keagungan Tuhan dengan kedua mata ini...


Dunia, tunggu aku...>_<
tunggu kami,, pejuang-pejuang yang siap menjelajahi setiap sudutmu...